Turnamen Futsal Polres TTU Hari Ke - 2 Diwarnai Aksi Protes Kecil

Turnamen Futsal Polres TTU Hari Ke - 2 Diwarnai Aksi Protes Kecil
Foto bersama pertandingan Futsal Polres TTU dalam memeriahkan HUT Polri Ke - 79 (Senin, 17/6/2025) Dok. Humas

tribratanewsttu.com; Kefamenanu – Hari kedua Turnamen Futsal dalam rangka menyambut HUT Bhayangkara ke-79 di Polres Timor Tengah Utara (TTU) berlangsung seru, penuh semangat, tapi juga sedikit “panas”. Bukan hanya karena permainan di lapangan, tapi juga karena aksi protes yang dilayangkan oleh Aiptu Usman Soma terhadap panitia penyelenggara.

Aiptu Usman, yang juga menjabat sebagai Kanit Intel Sosial Budaya (Sosbud), menyampaikan keberatannya terhadap pelanggaran aturan oleh salah satu tim peserta. Menurutnya, sudah disepakati bersama bahwa setiap tim harus menurunkan dua pemain berusia 40 tahun ke atas. Tapi kenyataannya, ada tim yang hanya menurunkan satu pemain di atas 40 tahun.

“Meskipun hanya sebagai penonton, saya melihat ada upaya untuk memenangkan pertandingan dengan cara-cara yang tidak sportif. Salah satu tim Gabungan hanya melibatkan satu pemain yang berusia 40 tahun,” ujar Aiptu Usman dengan nada serius. (penonton duduk diam bos!!!).

Tak berhenti sampai di situ, Aiptu Usman juga berencana melayangkan protes resmi kepada ketua panitia.

“Kami akan membuat nota keberatan terkait hal ini dan akan kami layangkan ke Ketua Panitia penyelenggara,” tambahnya tegas. (silahkan...)

Sementara itu, Aipda Sergio Korbafo yang juga tergabung dalam tim yang sama turut menyampaikan kekecewaannya.

“Kami sudah kalah, namun saya menyayangkan tindakan panitia penyelenggara yang tidak profesional dalam menyiapkan pertandingan yang lebih kompetitif,” ujarnya. (oh...,, sedihnya)

Saat ditanya mengapa protes baru muncul setelah pertandingan usai, Aipda Sergio menjawab jujur:

“Setelah kami kalah baru saya sadar bahwa ada kecurangan,” ujarnya. (Hmm, kalau menang, mungkin tidak sempat sadar?)

Di pertandingan lain, suasana berubah jadi lebih hangat dan meriah saat Tim Gabungan Wakapolres melawan tim Reskrim. Kedua tim tampil dengan permainan cepat dan kerja sama yang solid. 

Tim Gabungan Wakapolres yang dipimpin langsung oleh Kompol Jemy Noke tampil dominan dan menang dengan skor 6 – 3.

“Kemenangan dengan hasil 6 - 3 sudah cukup bagi tim kami, ke depan masih ada tim-tim hebat yang harus kami hadapi,” ungkap Kompol Jemy puas.

Namun, seperti biasa, kalah bukan berarti tanpa alasan. Seorang pemain dari tim lawan yang enggan menyebutkan namanya memberikan komentar menggelitik.

“Sebenarnya kami menang tapi kami takut karena yang kami hadapi adalah tim gabungan Wakapolres TTU, makanya biar kalah saja lebih baik,” katanya meyakinkan (Kadang, alasan kekalahan lebih dramatis dari hasil pertandingan.)

Turnamen ini bukan sekadar ajang olahraga, tapi juga panggung drama kecil yang menunjukkan semangat, persaingan, dan tentu saja—guyonan khas internal Polri yang bikin suasana tetap cair dan akrab.**wm**