Sumur Bor Bantuan Kapolda NTT Dimanfaatkan Warga Nifuboke dan Anggota Polsek
Bantuan sumur bor dari Kapolda NTT ini menjadi oase harapan bagi masyarakat Desa Nifuboke dan anggota Polsek Noemuti serta menjadi model kolaborasi lintas sektor untuk menjawab persoalan krisis air di Pulau Timor

tribratanewsttu.com; Noemuti, Timor Tengah Utara (TTU), 23 Agustus 2025 – Harapan masyarakat Desa Nifuboke, Kecamatan Noemuti, Kabupaten TTU untuk mendapatkan akses air bersih akhirnya terwujud. Sumur bor bantuan Kapolda Nusa Tenggara Timur (NTT), Irjen Pol. Dr. Rudi Darmoko, kini telah rampung dibangun dan langsung dimanfaatkan oleh warga RT 08 serta anggota Polsek Noemuti yang selama ini mengalami kesulitan air bersih.
Sejak dilakukan peletakan batu pertama oleh Kapolda NTT pada 19 Juli 2025 lalu, pembangunan sumur bor beserta satu unit bak penampung air berjalan cepat dan berhasil diselesaikan kurang dari satu bulan.
Kehadiran fasilitas vital ini disambut sukacita oleh masyarakat setempat yang sebelumnya harus menempuh cara-cara sulit untuk memperoleh kebutuhan dasar air.
Ketua RT 08, Zakeus Una, mengungkapkan rasa syukur atas perhatian Polri melalui Kapolda NTT yang telah memberikan solusi nyata:
“Selama ini kami kesulitan air bersih. Kami harus membeli air dengan harga Rp50 ribu untuk setengah tangki, kalau tidak ada uang, kami pergi timba di sumur tetangga. Untuk mandi atau mencuci, kami harus ke kali. Bantuan ini sangat berarti bagi kami. Terima kasih Bapak Kapolda dan Ibu Kapolres sudah membantu kami.”
Hal senada juga disampaikan AIPDA Dani Djafar, Kepala Seksi Umum(Kasium) Polsek Noemuti, yang turut merasakan langsung dampak dari krisis air bersih di wilayah tersebut.
“Setiap hari saya bersama istri dan anak-anak harus pergi mandi dan cuci di Kali Noemuti, sedangkan air yang kami beli hanya cukup untuk minum agar bisa hemat. Terima kasih kepada Bapak Kapolda yang sudah memberikan bantuan sumur bor untuk kami di Polsek Noemuti. Ini sudah menjawab harapan kami.”
Pembangunan sumur bor ini mendapat perhatian khusus dari Kapolres TTU, AKBP Eliana Papote, yang berkoordinasi dengan berbagai pihak, termasuk Dandim 1618/TTU, untuk melibatkan unsur TNI dalam pembangunan bak penampung air. Sinergitas lintas institusi ini menunjukkan komitmen bersama aparat negara dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.
Berdasarkan hasil kajian hidrogeologi dan penelitian ilmiah, Kabupaten TTU memiliki kondisi ketersediaan air tanah yang tergolong terbatas. Beberapa fakta penting yang ditemukan yaitu menyangkut curah hujan tahunan di Kabupaten TTU hanya berkisar 1.155 – 1.893 mm/tahun, relatif rendah dibandingkan wilayah lain di NTT.
Secara hidrogeologi, wilayah Kabupaten TTU didominasi oleh akuifer produktif kecil yang hanya mampu menyimpan cadangan air tanah terbatas. Kondisi ini menjadikan air tanah tergolong langka dan rentan habis apabila tidak dikelola dengan baik.
Studi ilmiah menunjukkan bahwa kebutuhan air bersih masyarakat TTU pada tahun 2020 telah mencapai 1,823 liter/detik untuk populasi sekitar 2.054 jiwa. Angka ini diperkirakan akan terus meningkat seiring dengan pertumbuhan jumlah penduduk hingga tahun 2030.
Keterbatasan cakupan infrastruktur distribusi air bersih membuat sejumlah desa masih mengandalkan sumur tradisional, sungai, atau bahkan membeli air dengan harga mahal.
Untuk itu, perlu adanya pengelolaan sumber daya air berkelanjutan melalui pemetaan wilayah resapan, penghijauan daerah tangkapan air, serta pelibatan masyarakat dalam menjaga sumber-sumber air.
Bantuan sumur bor dari Kapolda NTT bukan hanya wujud nyata kepedulian Polri terhadap kebutuhan dasar masyarakat, tetapi juga menjadi strategi adaptif menghadapi tantangan lingkungan di TTU.
Keberadaan sumur bor ini telah memberikan manfaat nyata bagi masyarakat. Selain mengurangi beban pengeluaran warga juga mendukung pemenuhan kebutuhan rumah tangga sehari-hari.
Lebih dari itu, ketersediaan air bersih yang cukup turut menunjang kelancaran kegiatan pelayanan publik, khususnya bagi anggota Polsek Noemuti dalam menjalankan tugas kepolisian.
Sinergi antara Polri, TNI, dan masyarakat menjadi contoh nyata dalam menghadapi masalah mendasar yang berhubungan langsung dengan kesejahteraan rakyat.
Kapolres TTU, AKBP Eliana Papote, menegaskan bahwa Polri akan terus berkomitmen untuk hadir di tengah masyarakat, tidak hanya dalam aspek keamanan, tetapi juga dalam membantu pemenuhan kebutuhan dasar seperti air bersih.
Dengan luas wilayah Kabupaten TTU sekitar 2.669 km², tantangan ketersediaan air menjadi isu krusial yang memerlukan penanganan serius.
Bantuan sumur bor dari Kapolda NTT ini menjadi oase harapan bagi masyarakat Desa Nifuboke dan anggota Polsek Noemuti serta menjadi model kolaborasi lintas sektor untuk menjawab persoalan krisis air di Pulau Timor.**wm**