Refleksi Humanis IPDA Kornelis Lamapaha : Dua Pasang Sepatu Gereja Buat Warga

tribratanewsttu.com; Kefamenanu (13/6/25) - Dalam dunia yang kerap terjebak dalam formalisme birokrasi dan keringnya relasi antar manusia, tindakan Kapolsek Miomaffo Timur, IPDA Kornelis Lamapaha yang memberikan dua pasang sepatu Gereja kepada dua warganya di Desa Faenake, Timor Tengah Utara (TTU) adalah suatu percikan kecil, namun memancarkan makna kemanusiaan yang dalam tentang bagaimana sebuah tindakan kecil bisa merepresentasikan nilai-nilai besar dalam kehidupan sosial, spiritual, dan etika profesi.
Tindakan IPDA Kornelis bukan sekadar memberi, tapi memiliki intensi yang dalam: memberi rasa layak, harga diri, dan kebersamaan rohani bagi warganya bukan untuk pencitraan, melainkan sebagai bentuk kepedulian yang bersumber dari hati nurani dan empati yang hidup.
“Saya hanya ingin mereka bisa melangkah ke Gereja dengan lebih layak,” ujar IPDA Kornelis singkat.
Ungkapan ini adalah bentuk kesadaran eksistensial seorang anggota Polri yang tidak hanya melihat warga sebagai objek tugas, melainkan sebagai "sesama yang perlu diperhatikan."
Sebagaimana disampaikan oleh Kapolres TTU, AKBP Eliana Papote:
"Tindakan ini sejalan dengan semangat Polri yang Presisi terhadap masalah sosial dalam kehidupan bermasyarakat."
Pernyataan tersebut mengafirmasi bahwa menjadi polisi tidak hanya bicara tentang penegakan hukum, tetapi juga tentang kehadiran yang bermakna, dalam kehidupan sosial warga.
Sepatu Gereja yang diberikan bukanlah simbol kekuasaan, melainkan simbol pelayanan yang mengangkat martabat orang lain, dalam dunia yang cenderung menilai segalanya dari segi material, dan tindakan ini justru mengingatkan bahwa yang kecil bisa berarti besar, dan yang sederhana bisa memanusiakan.
Hal inilah yang menjadi benih bagi tumbuhnya budaya polisi humanis; Polri yang bukan hanya "menegakkan," tetapi juga "menemani," sebab dalam setiap tindakan sosial yang penuh empati, terkandung harapan akan lahirnya tatanan masyarakat yang adil dan bermartabat.
Dua pasang Sepatu Gereja telah berubah menjadi simbol pelayanan sejati: sebuah tindakan kecil yang menembus sekat-sekat formalitas dan menyentuh inti dari relasi kemanusiaan yang menghidupi nilai-nilai etis, sosial, dan spiritual dalam satu langkah konkret. **wm**